Senin, 02 Juli 2012

magang pertama


Hari ini adalah kegiatan magang pertama di PT Super Unggas Jaya (Suja) Pasuruan. Hari ini juga saya dan kedua teman saya berangkat. Mau bagaimana lagi, kita bikin janji hari ini. Jadi kita berangkat malam tanggal 1 Juli 2012 jam 10 malam.

Rencana awal kami akan naik bus jurusan Jogja Surabya dan kami perkirakan sampai disana ketika subuh dan melanjutkan ke naik bus arah Kota Malang berhenti di Pasuruan. Tetepi rencana yang kami susun meleset dengan sangat tajam. Kami semua tak menyangka kalau malam itu arus dari Jogja Ke Surabaya sangat-sangan dan super padat.
Kepadatan itu terlihat saat kami masih menunggu di halte depan kampus. Di halte tersebut sangatlah penuh penunggu yang kearah Surabanya ditambah lagi bus yang datang selalu dipenuhi oleh penumpang-penumpang yang berdiri. Lalu kami putuskan untuk mencari bus di terminal Tertonadi Solo. Hal sama pun terlihat di sana, penumpukan ribuan penumpang yang menuju Surabaya telah penuh sesak. Jika ada bus yang menuju arah Surabaya datang ribuan orang langsung berebut untuk memasukinya. Alhasil setelah menunggu hampir dua jam kami belum dapat bus.
Pikiran kami ahirnya mencari alternative lain yaitu mencater taxi. Memang sangatlah mahal tetapi mau bagai mana lagi, namanya kepepet yang penting selamat dan sehat. Satu taksi meminta 900 ribu sampai Surabaya, harga yang sangat mahal karena biasanya 600 ribu saja sudah bisa sampai Surabaya. Naasnya dari semua taxi yg kami minta berlaku tarif yang sama yaitu 900 ribu.
Kamipun memutar otak lagi dan jalan keluarnya adalah mencari penumpang lain yang searah ke Surabaya. Waktu itu taxi yang kami pilih adalah model avanza jadi bisa dinaiki 7 orang penumpang. Waktu cari teman kami lihat ada dua cewek yang juga sedang menawar taksi dan kamipum menghampirinya.
Setelah percakapan yang tak terlalu panjang ahirnya kita sepakat untuk mencari taxi bersama. Dia (cewek twesebut) bersama 3 temanya dan dengan kami bertiga jadi genap 7 orang. Mereka adalah mahasiswa UNESA dan UM Malang yang sedang mengadakan acara di Jogja dan saat kembali mereka hanya sampai Solo saja.
Setelah itu kami ber tujuh mencoba mencari taxi di luar terminal dan berharap mendapat harga yang relative murah tetapi ternyata tidak. Semuanya membandrol harga 900 ribu dan hanya samai Surabaya. Ahirnya mau tak mau kami sepakati.
Tak banyak cerita saat di dalam taxi karena semuanya sedang kelelahan. Kami hanya bicara tentang kami masing-masing lalu semua tertidur. Bangun-bangaun kita sudah sampi di terminal bungurasih Surabaya. Di terminal itu kami semua berpisah semuanya. Yang Surabaya menunggu jemputan, yang ke Malang naik bus patas dan kami naik bus biasa.
Seperti saat masih di Solo, di Surabaya pun penumpangnya sangatlah penuh. Kamipun berdesak-desakan di atas bus. Hampir-hampir kita tak bisa melihat jalan. Saking ga kuatnya kita naik bus itu kami memilih berhenti walau belum sampai tujuan. Kamipun meneruskan naik angkot menuju tampat kami magang.

Setiba di kantor tempat magang kami beristirahat sejenak karena kantornya masih belum buka. Kami istirahat dan mandi di masjid dekat kantor. tak lupa kami beli sarapan pagi. Setelah selesai sarapan kami kembali lagi ke kantor tempat kami magang.
Setelah menunggu beberapa lama kami segera di antarkan ke tempat kami magang yang sesungguhnya yang berjarak sekitar 2 km dari kantor tersebut. Dalam perjalanan itu terlihat sangat sepi, kanan kiri hanya sawah dan pohon-pohon kapuk (randu). Tak ada satu desapun yang kami lalui.
Awal sampai tempat magang yang berupa pembibtan ayam kali disambut oleh pak satpam dan kami disuruhnya mandi dan seterilisasi. Di sini kami telah disisapkan sabun, sampo, handuk dan baju untuk transit ke kantor. setelah itu kami menuju kantor di dalam peternakan tersebut.
Tanpa menggunakan alas kaki kami masuk ke kantor, sepatu kami tidak boleh masuk ke wilayah tersebut. Semua yang masuk wilayah tersebut harus melewati seterilisasi. Di kantor kami bertemu beberapa meneger dan kami diberitahu ini itu sebelum di persilahkan masuk mess yang telah di sediakan. Kami di suruh kembali siang nanti.
Di dalam mess hanya ada kami bertiga dengan 2 tempat tidur, satu almari dan dilengkapi kamar mandi dalam. Yang jelas kami bersukur karena telah di sediakan mess bagi kami, di bandingkan teman kai yang harus mencari tempat tinggal untuk magang selama satu bulan.
Dalam istirahat tersebut ada yang mengirimi kami makan siang, ternyata selain dapat mess kami juga dapat makan 3 x sehari. Sukur lah…. Alhamdulillah ya… (ala sahrini heheee…).
Setelah kami beres-beres dan istirahat sejenak kami kembali ke kantor dan menemui pak Alih sebagai pembimbing magang kami di sisni. Kami ahirnya disuruh untuk mandi lagi dang anti baju lagi. Kali ini bukan baju translit tetapi baju kerja. Pada hari pertama kami kerja untuk membersihkan peralatan-peralatan kandang. Kamipun mulai berbaur dengan para pegawai disana.Menurut kabar nanti setelah jam kantor usai kami aka nada acara tumpengan sebagai rasa sukur karena besok aka nada cek in ayam (masuknya DOC baru). Sebagai pendatang baru kampun juga ikut walaupun sedikit kikuk.
Setelah tugas kami selesaikan ahirnya semua pegawai di panggil di sebuah ruangan, semua yang belum ganti baju segera ganti baju translit termasuk kami. Sore itu para petinggi perusahaan membawa lima nasi tumpeng yang nantinya akan dimakan bersama. Setelah acara penyambutan, doa bersama dan pemberian hadiah pada pegawai teladan kami makan bersama. Tanpa ragu aku dan temanku melahap nasi tumpeng yang ada, walau sebenarnya saya tidak suka dengan sayurnya tetapi karena di makan bersama saya makan juga.
Hari itu saya habiskan dengan tidur setelah makan malam dan sholat isak tanpa ingat kejadian apa-apa lagi. Soalnya selama di taksi saya sama sekali tak bisa tidur dengan nyanyaknya. Jadi pembalasan dendam tidur itu aku lampiaskan pada malam ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar