Sabtu, 07 Juli 2012

Hari kelima: telefon dari papa


Pagi yang cukup dingin untuk bangun di pagi hari ini. Udara ahir-ahir ini di kandang maupun di mess sama-sama super dingin. Di dalam kandang yang menggunakan pemanas suhunya bisa sampai 230C. apalagi yang tidak memakai pemansa seperti di mess. Ditambah angin yang betriup cukup kencang. Menambah aku menjadi malas bangun.

Jam 06.30 aku dan muzaki langsung menuju ke kandang. Dengan menggunakan air hangat kami mandi dan meluncur ke kandang. Dengan baju lapang yang sam sekali tek tebal membuat udara dingin tambah menusuk di kulit.

Sesampainya di kandang kita membantu member pakan pada ayam. Lalu kita dapat kabar kalu kari ini aka nada DOC masuk lagi. Aku mulai kawatir kalu dalam pemasukan DOC itu kita mengalami kesalahan lagi.

DOC datang pada saat jam menunjukkan waktu akan sholat jumat. Sekitar jam 10.30 DOC baru datang, lalu dilakukan penimbangan dan peleapsan DOC hingga jam 12.30. berarti kami semua tidak ada yang sholat jumata.

Mau bagai mana lagi ayam-ayam itulah yang member kehidupan pada semua pekerja, merekalah yang menghasilakan uang buat perusahaan ini. Uang yang ahirnya untuk membayar gaji-gaji karyawan. Selain itu jika DOC tidak segera di tangani yang di takutkan adalah DOC-DOC itu mati karena dehidrasi dalam perjalanan. Mungkin juga ini salah  menegemen, mengapa pendatangan DOC pada waktu hari Jumat. Tapi nasi sudah jadi bubur, mau bagai mana lagi.

Setelah semuanya makan siang aku, muzaki dan panji mendapat tugas sendiri-sendiri. aku dan Muzaki membantu peluasan kandang. Sedangkan Panji mendapat tugas disinfektan kandang. Kami saat itu tidak diberikan waktu kesempatan untuk vaksinasi. Mungkin gara gara ulah kami yang membuat mata ayam itu bengkak karena salah vaksinasi sehingga kami tidak diberi kesempatan untuk ikut faksinasi lagi.

Di tengah-tengah aku dan muzaki membantu perluasan kandang muzaki mendapat telefon. Saat di telefon aku kira temanya atu bapaknya yang telefon. Tetapi setelah selesai percakapan dia bilang kalu dari Papanya Panji.

Kata muzaki papanya panji bilang kalau Panji marah pada kami soal becanda kami soal tv di dalam mess. Waw…. Fantatis. Soal sepele saja sampai dibilangin orang tuanya, ditambah orang tuanya itu lo… koq sampai mau menelfon temannya yang di ajak bercanda. Padahal Panji sendiri kalu bercanda dengan kami lebih keterlaluan dari pada kami.

Dalam angan kami berdua, Panji itu kalu di rumah seperti apa? Sampai-samai masalah bercanda saja di laporkan orang tuanya. Orang tua Panji sendiri sebenarnya juga seperti apa? Hal sepele yang biasa dan sangat wajar dalam kehidupan bermasarakat saja sampi di urus-urus segala.

Aku benar-benar sama sekali tak tahu tentang kehidupannya Panji. Orangnya benar-benar aneh. Seperti orang idiot yang memiliki jiwa anak-akan tetapi terperangkap dalam tubuh dewasa. Dia sama sekali tak mau bekerja, maunya hanya bercanda tetapi saat bercanda dan dia kalah omongan dia marah. Selain itu dia sama sekali tak memiliki rasa tanggung jawab. Ya benar-benar seperti anak kecil. Aneh. Aku sama sekali tak bisa mengetahui jalan pikirannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar