Sabtu, 07 Juli 2012

Magang hari keenam: tidur sendirian



Pagi setalah bagun kita (aku dan Muzaki) segera meluncur seperti biasanya ke kandang satu. Seperti hari-hari kemarin kita langsung membantu memberi pakan dan minum tak lupa kami juga ikut perluasan kandang. Hari itu di kabarkan bakal ada cek in DOC di kandang tiga tetapi agak sore. Alasanya karena perjalanan dalam keadaaan macet total. Maklum hari ini adalah minggu terahir dalam libur panajang anak sekolah jadiwajar kalau jalan-jalan macet total.

Baru jam 03.00 ayam-ayam itu datang. Parahnya saat datang keadaan ayam-ayam itu lemas. Diperkirakan karena terlalu lama dalam perjalanan. Keadaan ayam-ayam baru itu seperti hampir mati semua tertidur dan lemas tetepi masih bernafas.

Sukurnya setelah di beri air minum ayam-ayam itu langsung bangun dan segar kembali. Setelah masuk kandang langsug saja ayam-ayam itu mencari minum dan makan di tempat yang telah tersedia. Mungkin seperti kita orang yang berpuasa setelah hampir 24 jam tidak makan minum lalau disedakan makan dan mium tak terbatas langsung makan sepuasnya sampai kenyang. Hahaaaa…….

Setelah penanganan DOC itu aku langsung pulang kembali ke mess. Rasanya lelah sekali  setelah kerja lembur sampai sore seperti itu. Di persendian kaki dan bagian perut rasanya kesemutan semuanya. Benar-benar sakit.

Sesampai di mess aku langsung mandi lagi, bersihin muka, sikat gigi lalu pakai handuk dan memakai baju dan celana pendek. Setelah itu kupakai sarung lalau aku tidur-tiduran di dalam mess. Sore itu Muzaki pulan agak malaman setelah magrib. Tetapi setelah itu dia pamit untuk pergi ke Malang untuk menghadiri acara BEM. Jadilah aku tidur sendiri.

Malam itu aku tidur sendiri  sambil melihat final Indonesia Idol yang pada ahirnya jam 12.00 malam di umumkan pemenangnya adalah Regina. Setalah itu aku berusaha tidur. Iya berusaha tidur karena hampir sampai jam 02.00 lebih aku sama sekali tak bisa tidur.

Kalau kalian tahu tempat magangku itu sedikit menyeramkan. Jauh dari perdesaan dan jalan raya. Banyak pohon randu yang konon katanya orang jawa itu adalah pohon yang suka dihuni oleh sosok gaib yang di sebut gendruo. Selain itu konon katanya dulu waktu jaman PKI daerah situ digunakan untuk tempat pembunuhan PKI.

Malam itu, entah pukul berapa aku mendengar suara lonceng. Lonceng itu seperti lonceng seorang penari remong. Kudengarkan dengan hati-hati dan teliti suara itu benar-benar ada. Tetapi yang membiki  aku aneh masak ada orang yang membunyikan lonceng seperti it di daerah sini. Padahal jauh dari perumahan penduduk. Lagian mess yang lain sama sekali tak ada yang menghuni. Karena besuk libur jadinya banyak yang pulang. Yang ada tinggal satpam dan orang yang jaga di kandang. Jarak kandang dan mess lumayan jauh sekitar 200 m.

Pikiranku setelah itu melayang ga karuan. Antara takut, penasaran ingin melihat dan banyak lagi. Pasanya suara lonceng itu berasal dari halaman belakang mess yang saying sekali dari kamarku tertutup tembok jadi aku tak bisa melihatnya jika tidak berputar lewat pintu depan.

Dengan rasa yang tak tentu aku langsung berusaha tidur kembali. Kubaca surat al-fatihah sebanyak tujuh kali lalu aku berusaha tidur. Ku sumpal telingaku dengan MP3 agar tak mendengar suara itu. Dan sekitar jam dua pagi lebih aku tertidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar