Senin, 08 Oktober 2012

Kondom



Joko masuk ke toko obat dan membeli sebuah kondom. Dengan riang dia bilang kepada pemilik toko obat bahwa sebentar lagi akan makan malam di rumah pacarnya.

"Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu kan ada kelanjutannya," tambah joko sambil menyeriangi. Kondom pun berpindah tangan.

...
Baru beberapa langkah keluar toko, dia kembali masuk, "Saya minta satu lagi, " katanya. "Adik pacar saya juga cantik. Agak genit pula. Saya rasa dia juga naksir saya. Siapa tahu malam ini saya mujur," ungkapnya sambil menerima kondom kedua.

Joko kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi,
"Begini, ibunya juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda dari usianya. Dan kalau duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan kaki. Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya dekati ".

Dengan berbekal tiga kondom, joko datang kerumah pacarnya sambil taj putus bersiul. Sajian sudah siap. Pacar joko, adik dan ibunya sudah menunggu. joko pun langsung bergabung. Mereka menunggu sang Ayah.

Begitu sang Ayah masuk keruang makan, joko langsung memimpin doa sambil menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan kepala. Satu menit berlalu. joko makin khusuk berdoa. dua menit, joko terus komat- kamit, cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan.

Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik, "Saya baru tahu kamu ternyata sangat religius ". Sambil terus menunduk, joko menjawab dengan suara hamper menangis, "Saya juga baru tahu Ayah kamu yang punya toko obat ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar