Selasa, 13 Desember 2011

penyakit ternak: FOWL CHOLERA

Nama lain: Cholera pada unggas
                Penyakit berak hijau
·         Serangan ganas dan dapat mengakibatkan kematian dengan waktu yang relative singkat
·         Angka kematian tinggi & menyerang ayam dalam segala umur
Penyebab:
·         Bakteri gram negative yang disebut Pasteurlla multocida
·         Dalam keadaan normal, bakteri ini terdapat di dalam saluran pernafasan tanpa menimbulkan gejala-gejala penyakit
·         Bakteri ini akan jadi pathogen (penyebap penyakit) apabila keadaan resistensi (daya tahan) tubuh menurun akibat makanan jelek, cuaca buruk, pemeliharaaan yang tidak baik
Cara penularan:
·         Melalui udara, alat makan, dan minum, makan dan minum.
·         Melalui kotoran ayam yang terjangkit colera
·         Melalui binatang carier, seperti ayam, tikus, burung merpati dll.
Beberapa macam bentuk cholera
1.       Bentuk Pre-akur. Mati sekonyong-konyong  tanpa menunjukkan gejala dan kematian menjalar cepat dalam jumlah tinggi.
2.       Bentuk akut. Masa inkubasi berlangsung 4-9 hari, kematian terjadi setelah terlihat gejala sakit 1-3 hari.
3.       Bentuk sub-akut. Terutama menyerang pernafasan.
4.       Bentuk kronis. Jarang terjadi kematian pada bentuk ini.
Gejala:
·         Nafas sesak, terengah-engah, bersin, batuk, ngorok.
·         Enggan berkokok dan salurannya tidak jernih
·         Hidung dan paruh mengeluarkan cairan kental, air liur menggantung.
·         Nafsu makan berkurang.
·         Lemah, lesu, bulu kusam, sayap menggantung
·         Jengger dan pial bengkak, berwarna kebiruan
·         Kotoran mula-mula mencret putih, kemudian kekuningan, akibatnya hijau/kecoklatan
·         Suhu badan naik
·         Kelumpuhan bisa terjadi jika parah dan diikuti dengan kematian
Pencegahan:
·         Tata laksana peternakan dilakukan dengan baik
·         Sanitasi kandang baik, minimum 1 minggu sekali disemprot disinfektan
·         Cegah binatang carier memasuki kandang
·         Diberi makanan dan minuman bergizi
·         Ayam yang sakit harus diisbilir dan ayam mati harus segera dimusnahkan
·         Vaksinasi pada ayam saat umur 7-12 minggu dan revaksin 4-5 minggu setelah vaksinasi 1
Pengobatan: yang sakit diisolir dan diobati secara intensif

penyakit ternak: INFECTIOUS CORYZA

NAMA LAIN: SNOT
 PILEK
HEMOPILLUS  GALLINARUM INFECTION
·         Penyakit yang akut pada unggas
·         Tidak menimbulkan kematian, tetapi menurunkan berat badan, bagi ayam petelur produksi telurnya menurun.
Penyebab:
·         Bakteri yang disebut Haemophillus Galinarum
·         Tipe bakteri yang lemah, tetapi sangat mudah menyebar dari unggas ke unggas lainnya
·         Masa inkubasi 1-3hari
Gejala:
·         Menyerang ayam pada segala umur
·         Ayam terlihat haus, nafsu makan berkurang, malas, gerakan lambat.
·         Pernafasan terganggu, tenggorokan, paruh dan hidung berair
·         Malas berkokok dan suaranya serak
·         Batuk-batuk, bersin, ngorok
·         Kadang mata bengjkak & mengeluarkan cairan
·         Kadangkala pial dan jenggernya bengkak
·         Pada hidung ada cairan kental berwarana kuning (sxudate) keluar bila ditekan juga ada pada mata
·         Karena kondisinya ayam yang terserang Coryza mudah kena penyakit lain (komplikasi) misalnya: radang mata, padang paru-paru, radang selaput kantung.
Penyebab:
·         Ada 2 cara penyebap penyakit ini
1.       Melalui air minum
2.       Melalui udara
·         Sifat penularannya sangat cepat dan dapat menimbulkan wabah
Pencegahan:
·         Kebersihan kandang harus di jaga
·         Ayam yang sudah sembuh dari sakit coryza. Sebaiknya dipisahkan dan ayam yang sehat, sebab ayam ini dapat menjadi carier.
·         Bila udara buruk, sebaiknya kandang dilindungi dengan karung goni, tikar dll. Tetapi jangan plastic karena akan menimbulkan panas.
·         Selama musin pancaroba, makan dan minum harus dijaga dengan baik
·         Program vaksinasi dengan CRD inaktif agar dilakukan dengan baik

PENYAKIT TERNAK : INFEKTIUS BRONKITIS (IB)

NAMA lain Gasping Disease, penyakit sesak nafas, Bracnchitis.
·         Penyakit yang perlu diwaspadaia pada ayam karana berpengaruh pada kokokanya
·         Penyakit pernafassan pada ayam yang akut dan sangat cepat menular
·         Ditandai dengan batuk, bersin, dan sesak nafas.
Penyebab:
·         Virus yang tergolong dalam grup carona
·         Virus yang tahan terhadap antibiotic dan dapat dikembangkan dalam embrio ayam umur 9-11 hari
Sifat dan cara pencegahnya:
·         Sifat menular sangat cepat
·         Menyerang saluran pernafasan dan berpengaruh pada pita suara sehingga pita suara sulit untuk pulih kembali seperti sedia kala
·         Penularahn lewat kontak langsung, lewat makanan dan minuman lewat alat-alat peternakan, lewat carier.
·         Ayam yang baru sembuh dari IB masih dapat menularkan penyakit ini
·         Melalui bekas kandang ayam yang kena IB
Gejala:
·         Ngorok, sesak nafas, bersin, batuk.
·         Mata berair, hidung mengeluarkan lender cair
·         Mata kadangkala bengkak dan berair
·         BB menurun
·         Produksi dalam breeding buruk
·         Angka kematian tinggi terutama pada naka ayam
Pencegahan:
·         Vaksin Ib dilakukan dengan ketat
·         Sisa pakan dan tata laksana perkawinan dilakukan dengan baik, kandang tidak lembab, cukum SM, disemprot disinfektan min 2 minggu sekali.
·         Diberi ransum yang baik
·         Mencegah carier mendekati kandang
·         Mengisolasi ayam yang sakit untuk mencegah penularan pada ayam yang sehat
Vaksiansi:
·         Diteteskan dalam mata
·         Berupa spray
·         Dalam air minum

PENYAKIT TERNAK : COCCIDOSIS

Nama lain: berak darah
·         Musuh no.1 bagi peternak ayam, sebab selau menyerang anak ayam sejak umur  1 hari sampai dengan umur 2 bulan.
·         juga menyerang ayam remaja dan dewasa tetapi angka kematiannya tidak setinggi pada anak ayam.
Penyebab:
·         binatang bersel satu (protozoa) disebut protozoa coccidian
·         protozoa ini menyerang sel darah putih dan sel darah merah.
Gejala:
·         malas berkokok
·         pucat, lesu, mengantuk, nafsu makan berkurang
·         bulu kusam, kasar, tidak mengkilat, sayap menggantung
·         kotoran encer berwarna merah, berlendir campur darah bau tajam
·         kedinginan, suka bergerombol di sudut kandang
·         dubur tidak bersih karena kotoran lengket
·         umumnya posisi berdiri tidak normal, agak jongkok (menahan sakit perut)
penularan lewat:
·         makanan dan minuma, serta peralatan makanan/minuman yang tercemar
·         kotoran ayam yang sakit coccidiosis yang termakan ayam lain
·         carrier(yang dapat menularkan penyakit) coccidiosis yaitu ayam, burung gereja, merpati, serangga, tikus, orang yang keluara masuk kandang dll.
Macam coccidiosis
1.       yang menyerang usus buntu. Penyebap eimeria tenella. Coccidiosis terganas yang menyerang anak  ayam.
2.       Yang menyerang usus halus:
a.       Eimeria necatrix à coccidiosis akut yang menyerang ayam dewasa
b.      Eimeria brunerti à menyerang bag belakang usus halus
c.       Eimeria maxsima à menyerang bagian tengah & belakang usus halus
d.      Eimeria mitis à lokasinya bagian depan usus halus dan meluas ke seluruh usus halus
e.      Eimeria hagani à titik-titik peredaran darah pada usus 12 jari & ½ bagian sepan usus halus
f.        Eimeria acarvulina à menyerang usus halus bagian depan
g.       Eimeria proccox à terdapat pada ½ bagian depan usus halus
Pencegahan:
·         Kualitas & kuantitas makanan cukup
·         Gizi (protein, vitamin, mineral) yang cukup akan membuat daya tahan terhadap serangan penyakit.
·         Tata laksana peternakan dilakukan dengan baik.sanitasi diperhatikan, kandang perlu disemprot disinfektan
·         Ayam yang sakit segera diisolir dan ayam yang mati segera dimusnahkan
·         Program pemberian coccidiosistar (anti coccidiosis) diberikan pada anak ayam sejak dini.

Penyakit ternak : Pullorum

Nama lain : berak kapur
                Mencret putih
Bacillary white diarrhea (BWD)
Salmonella Pullorum Disabel
Penyakit ini dapat meyerang ayam, kalkun, burung puyuh, merpati & beberapa burung liar.
Penyebab:
·         Bakteri salmonella pullorum
·         Termasuk bakteri gram negative
·         Punya banyak sepesies dan type yang dapat menimbulkan berbagai penyakit baik pada unggas, reptile, mamalia.
Gejala:
                Pada anak ayam
·         Seperti kedinginan walaupun pemanas cukup.
·         Anak ayam bergerombol & berdesak2an di dekat lampu, sehingga yang mati karena tertindih.
·         Mencret keputihan, kotorannya menempel disekitar dubur dan mongering menjadi seperti kapur.
·         Napsu makan menghilang, bulu berkerut, anak ayam susah bernafas,.
·         Sendi kaki meradang.
·         Kematian terjadi setelah anak berumur 1 minggu.
Pada ayam yang sedang bertelur
·         Tidak terlalu menunjukkan gejala, keculai diare yang berwara hijau kecoklatan
·         Produksi telur tidak teratur dan tidak memuaskan
·         Pada ayam bibit à penyakit ini tidak mempengaruhi fertilitas dan daya tetas, serta menghasilkan anak ayam yang mengandung kuman pullorums
Cara penularan:
·         Melalui kotoran
-        Anak ayam yang sakit mengeluarkan kotoran yang mengandung penyakit (bakteri salmonella pullorium)
·         Kanibalisme. Ayam penderita penyakit pullorum dalam darahnya mengandung bakteri salmonella pullorum, jika ayam dipatuk dan darahnya dihisap ayam lain, maka bakteri itu juga terhisap.
·         Pemakan telur. Banyak bakteri ini yang berlokasi di dalam ovarium/indung terlur dan banyak telur yang dihasikan telah terjngkit penyakit ini.
·         Alat peternakan. Alat ini dapat tercemar penularan jika telah tercemar.
Pencegahan:
·         Jangan menggunakan ayam penghsail telur  yang sudah pernah/sedang terjangkit penyakit ini.
·         Jangan menggunakan “indukan” yang terjangkit/ mesisn tetas yang belum di desinfektan.
·         Sanitasi & pemeliharaan serta tata kandang yang baik.
·         Makanan yang diberikan cukup jumlah dan gizinya.
·         Ayam yang mati harus segera dimusnahkan.

penyakit ternak : MAREK DISEASE (MD)

Nama lain:
                Fowl paralysis
                Neurolympomatosis gallinarum
Galloping hicosis
                Ocular paralysis (rabun buta)
                Skin leucosis (tumor pada kulit)
Penyakit lumpuh marek
Penyakit yang sangat infectious pada ayam, ditandai dengan kelumpuhan, adanya pembesaran yang menyolok dari syaraf & adanya tumor pada organ-organ visceral (alat-alat dalam rongga perut/jeroan), kulit dan otot disebapkan oleh infilitras dan ploriferasi dari sel-sel  lymphoid yang plemorphie.
Penyebap:
·           Virus type DNA(deoxyribonucleie Acid)dan termasuk kedalam golongan heppes virus
·           Virus ini berada di dalam inti sel(intranucleus) (intraseluler =diantara inti sel)
·           Tidak dapat hidup di luar cell dari hospes (hewan penderita). Oleh karenanya di sebut cell associated DNA herpes virus.
·           Penyakit ini banyak terdapat pada anak ayam umur 1-5 bulan
·           Dapat juga terjadi pada anak ayam umur paling muda 3 minggu, paling tua umur 18 bulan
·           Masa tunas dapat berlangsung 2-4minggu., dapat berlangsung berbulan-bulan untuk beberapa kasus.
Berdasarkan kerusakan & perubahan alat2 tubuh yang diserang, penyakit marek dibagi menjadi 4 type penyakit marek:
1.       Type neural (saraf)
Gejala klinis:
·         Mula-mula ayam tampak hati-hati bila berjalan
·         Kaki di angkat terlalu tinggi sebelum ditepakkan
·         sering jatuh dan makin lama makin sulit berjalan
·         ayam merebahkan diri di tanah karena kakinya tidak dapat untuk berdiri dengan sempurna
·         ahirnya lumpuh.
2.       Type visceral (alat-alat dalam)
Gejala klinis
·         Ayam kelihatan pucat dan terlihat adanya tumor denagn membesarnya 1  ½ lebih organ jaringan
·         Yang sering terkena infeksi: hati, testis, ovarium, limpa, ginjal
·         Hampir mirip dengan big-liver-disease karena tanda2nya mirip
3.       Type ocular (meyerang mata)
Gejala klinis
·         Iris mata yang tidak berpigmen akan melebar secara tidak teratur & waranya akan berubah.
·         Warna iris yang biasanya kekuningan/ hijau akan berubah menjadi kuning kelabu & lama kelamaan menjadi kelabu, karena iridosikletis.
·         Pupil yang biasanya tampak bulat menjadi tidak tidak bulat lagi tetapi lonjong bersegi-segi tepinya tidak teratur & tidak bereaksi terhadap cahaya.
·         Mula-mula penglihata ayam kabur dan ahirnya buta.
4.       Type kulit
Gejala kilns:
·         Kadang timbul di kulit/di bawah kulit pada folikel-folikel bulu.
·         Pada kulit dip aha akan terlihat jelas folikel-folikel bulu tadi benjol-benjol.
·         Juga terjadi pada otot2 rangka
Kematian
·         Rendah à pada marek’s disease bentuk klasik. Bentuk klasik biasanya menyerang urat saraf.
·         Lebih tinggi à pada marek’s disease bentuk akut. Bentuk akut ditandai dengan membesarnya (tumor) pada organ-organ dalam jaringan.
Penyebaran: melalui udara, kumbang2 jenis tertentu, embriyo dalam telur.
Pencegahan:denagn vaksinasi dan hygiene & sanitasi kandang &peralatannya
Vaksinasi
·         Dilakukan sedini mungkin, yaitu pada umur sehari
·         Dapat dilakukan bersama dengan vaksin ND

Penyakit Terbak: Gumboro

Nama lain            : infectious bursal Disease (IBD)
                Infectious avian nephrasis (pada unggas)
                Infectious bursilitis
Infectious bursal agnet (IBA)
-Penyakit bursa yang menular ini sudah dikenal lama di USA, Inggris, Jerman, Belanda, Itali, Israel, tetapi baru dikenal di Indonesia.
-penyakit ini dijumpai pada ayam dibawah umur 3 bulan. Akut dan sangat menular.
Penyebab.: virus
·         Dapat digolongkan sebagai reovirus yang banyak berlokasi di bursa fabricii (sebelah kelenjar, berbentuk bulat, terletak di atsa cloacae proctalum)
·         Menyerupai virus infectious Bronkitis (IB), tetapi tidak ada bhubunganya dengan IB.
·         Dapat menyebapkan mengecilnya “chiken embriyo” dalam telur yang terkena infeksi
Masa tunas penyakit
·         18-30 jam
·         Kematian terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke-5
Gejala:
·         Menyerang anak ayam umur  1 hari sampai 3 bulan yaitu selama Bursa Fabricii masih belum hilang dari tubuh ayam.
·         Gumboro pada anak ayam umur 1-12 hari
Anak ayam tampak sehat, tetapi sebenarnya bursanya sangat rusak dan anak ayam tidak dapat  lagi membentuk/memprosduksi antibody.
·         Gumboro pada anak ayam 3-6 minggu
Ø  Lesu, ngantuk
Ø  Bulu mengerut, bulu di sekitar dubur kotor.
Ø  Mencret berlendir keputihan & kotorannya bau
Ø  Ayam duduk dengan sikap membungkuk
Ø  Tubuh ayam jadi kering karena kehilangan cairan tubuhnya.
Ø  Mudah terkejut.
Ø  Tampak ada iritasi pada duburnya, dan ayam terus menerus mematuki duburnya sendiri (gejala khas gumboro).
Ø  Bila tidur paruhnya diletakkan di lantai.
Ø  Ayam tidak mati, pertumbuhan terganggu, mudah terkena infeksi sekunder.
Ø  Ayam mati karena penyakit ini bangkainya cepat menjadi busuk.
Pencegahan:
-tata laksana yang baik, kebersihan & pencegahan alat2 kandang terhadap pencemaran virus gumboro.
-vaksinasi (cara pencegahan termudah)
Ada 2 macam vaksin gumboro:
1.       Vaksin avirulent àuntuk anak ayam (pencegahan)
2.       Vaksin virulensi besarà untuk ayam dara & induk (menghasilkan anak ayam yang punya kekebalan yang diperoleh dari induknya.
Penggunaan vaksin:
Melalui air minum
Melalui suntikan di bawah kulit/subkultan