Selasa, 08 November 2011

Kerangka Unggas

PENDAHULUAN
Unggas adalah jenis ternak bersayap dari kelas Aves yang telah didomestikasikan dan cara hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan untuk memberikan nilai ekonomis dalam bentuk barang (daging dan telur) dan jasa (pendapatan). Termasuk kelompok unggas adalah ayam (petelur dan pedaging), ayam kampung, itik, kalkun, burung puyuh, burung merpati, dan angsa.
Berdasarkan teori evolusi, ayam saat ini merupakan perkembangan dari reptilia. Pada masa itu terdapat Archeopteryx, sejenis reptilia bersayap dan mampu terbang dalam jarak pendek. Archeopteryx memiliki paruh yang bergigi dan tulang ekor yang panjang. Sisa perkembangan evolusi masih tampak hingga saat ini, yaitu adanya sisik dicakar dan berkembang biak dengan bertelur.
Tulang merupakan komponen utama dalam rangka tubuh yang dari sudut pandang teknologi merupakan penggabungan ketegaran dan kekuatan dengan berat terkecil yang memberi ciri yang unik. Sifatnya keras dan kaku dan tulang mempunyai sifat elastis tertentu.
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktivitas sayap.
PEMBAHASAN

Kerangka adalah suatu kesatuan sistem yang tersusun dari banyak tulang yang menunjang terbentuknya tubuh sebagai melekatnya otot. Karakteristik kerangka unggas bersifat khas yaitu, ringan dan berisi udara. Hal ini disesuaikan dengan kepentingan untuk bergerak cepat, berjalan dan terbang. Anggota gerak kepala dan leher dapat digerakkan secara bebas untuk keperluan makan, merawat bulu, dan kepentingan pertahanan (Suprijatna,dkk.2005).
Pertumbuhan tercepat dari sistem kerangka, baik dari segi panjang dan lebar dan tulang deposisi mineral, terjadi pada 2 minggu pertama hidup. Pada menetas, mineralisasi kerangka  perlu diperhatikan dengan baik . Ini berarti bahwa proporsi yang  tinggi mineral  yang  dikonsumsi dan tersedia  selama beberapa hari pertama setelah menetas diperlukan untuk tulang  mineralisasi  dan  pertumbuhan (Angel. R, 2007).
Sistem struktural unggas terdiri dari tulang, tulang rawan, ligamen, tendon, dan jaringan ikat kulit dan organ lain. Pertumbuhan tulang yang sehat dapat tergantung oleh kondisi perkembangan, gizi, lingkungan, atau infeksi, dengan tulang masalah yang sering dikaitkan dengan lebih dari satu penyebab. Pada pembentukan tulang dan peran mineral dalam pengembangan dan perbaikan tulang menunjukkan bahwa ketersediaan Zn, Cu, dan Mn harus dipertimbangkan oleh ahli gizi yang ingin meningkatkan ketahanan tulang, tulang rawan, dan jaringan struktural lainnya pada unggas (Dibner, et.all, 2007).
Tulang-tulang pada ayam meliputi tengkorak, tulang lengan, tulang selangka, tulang pinggang, dan tulang kemudi dengan tulang pernapasan.
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral (Frandson.1992). Unsur penyusun tulang adalah kalsium fosfat (93%) bahan mineral dan sisanya sebagaian besar terdiri dari kalsium karbonat (2%) dan magnesium fosfat (5%) (Suprijatna,dkk.2005).
Fungsi tulang sebagai berikut :
1.      Tempat pertautan otot-otot sehingga membentuk tubuh
2.      Melindungi organ dalam seperti alat pencernaan, jantung, hati dan alat produksi
3.      Tempat sumsum untuk membentuk sel darah merah dan sel darah putih
4.      Untuk bernapas, yaitu meringankan tubuh saat terbang (Yuwanta.2004). 

Susunan tulang ayam terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
1.   Vertebrae cervicalis atau tulang leher (13-14 ruas) yang berguna untuk menggerakan leher.
2.   Vertebrae columnalis atau vertebrae dordalis atau tulang punggung (7 ruas). Tulang ini melakukan fungsi bersama-sama untuk membentuk persendian tulang
3.   Vertebrae pygostyle dan urostylus, yaitu ekor yang membentuk coccygeal (4ruas)
4.   Tulang rusuk sebanyak 7 buah
5.   Pada sayap terdapat tiga jari, tetapi hanya satu yang berkembang.
6.   Tulang pubis, yang terdiri atas vertebrae sacral dan vertebrae lumbal masing-masing 7 buah yang menyebabkan tulang ini menjadi elastic saat terjadinya peneluran. Tulang pubis digunakan untuk mendeteksi produksi telur: jarak antara tulang pubis untuk ayam yang berproduksi tinggi minimal tiga jari; jarak antara kloaka dan sternum minimal empat jari dibentangkan (Yuwanta.2004).
Menurut tempatnya, tulang ayam terdiri atas bagian-bagian berikut
1.      Tulang thorax yang terdiri atas sternum dan rusuk (iga). Tulang rusuk terdiri atas 7 buah, tulang ke-2 dan ke-5 saling bertautan sehingga dinamakan uncinate apophasis, yang mampu membentuk rongga dada yang kuat
2.      Tulang-tulang anterior limb yang membentuk sayap, antara lain tulang humerus, radius,ulna dan karpus. Jari ketiga adalah metacarpus dan phalanges.
3.      Tulang posterior limb yang terdiri atas femur, patella, tibia, fibula, tarsometatarsus dan phalanges. Phalanges tersusun atas tiga tulang bagian depan dan stu bagian belakang. Pada umumnya ayam mempunyai empat jari, namun ada beberapa bangsa ayam yang mempunyai empat jari (Yuwanta.2004).
Tulang unggas termasuk kompak, ringan, dan sangat kuat. Tengkorak unggas kecil dengan hubungan antar tulang yang kuat, berhubungan dengan atlas yaitu tulang pertama columna vertebrae (susunan luas tulang belakang).. Tulang leher dan ekor mudah digerakan, pembentuk badan hanya mampu memberikan satu gerakan karena berfusi dengan tulang sayap (Yuwanta.2004).
Tulang unggas bersifat pneumatic atau berongga yang berhubungan dengan kantong udara, terutama tulang skull, humerus, klavikel, keel, lumbar dan saklar yang berhubungan langsung dengan sistem pernapasan. Tulang-tulang pinggang dan punggung saling berhubungan dengan erat, merupakan tempat melekatnya otot-otot yang digunakan untuk terbang, dan untuk menahan tekanan. Pada saat ayam mengangkat sayap maka tracea akan menutup dan sebaliknya (Yuwanta.2004).
Beberapa tulang antara lain tibia, femur, pubis, sternum, iga, ulna dan scapula dinamakan pula tulang meduler (medullary bone). Karena mampu menyimpan kalsium saat telur tidak atau belum terbentuk, tetapi kalsium tersebut dilepas kembali saat pembentukan kerabang telur. Proses pelepasan dan penyimpanan kalsium pada tulang diatur oleh hormon estrogen (Yuwanta.2004).
Hampir 12% tulang ayam dara berupa tulang meduler, bahkan 30% tulang rusuk juga terdiri atas tulang meduler. Tetapi pada ayam jantan maupun ayam betina fenomena ini tidak terjadi. Pada pullet (ayam dara menjelang bertelur), akumulasi kalsium pada tulang meduler terjadi 10 hari sebelum  ovulasi pertama karena sekitar 40% dari kalsium tulang hanya mampu membentuk 6 butir telur. Kalsium yang tersedia pertama kali pada pullet untuk membentuk telur pertama dinamakan appétit calsic specific. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium pada ayam petelur, perlu mendapatkan kalsium tambahan dari pakan (Yuwanta.2004).
KESIMPULAN

Kerangka adalah suatu kesatuan sistem yang tersusun dari banyak tulang yang menunjang terbentuknya tubuh sebagai melekatnya otot. Kerangka berfungsi melindungi beberapa organ vital.
Tulang-tulang pada ayam meliputi tengkorak, tulang lengan, tulang selangka, tulang pinggang, dan tulang kemudi dengan tulang pernafasan.
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang.
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Unsur penyusun tulang adalah kalsium fosfat (93%) bahan mineral dan sisanya sebagaian besar terdiri dari kalsium karbonat (2%) dan magnesium fosfat (5%). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar